CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, April 26, 2012

a note for love


Sejak kemarin, ada yang berdesir pelan didalam dadaku, jauh didalam sana, tapi rasanya kuat sekali. Aku mencoba untuk tidak m enghiraukannya, tapi semakin tak kuhiraukan, dia semakin kuat menggelitikiku. Yang kufikirkan hanya kamu. Entah kenapa, rasanya ada yang aneh denganmu dua hari ini. Ah, semoga kau baik-baik saja. Aku selalu meminta Tuhan agar selalu menjagamu sebaik Dia menjagaku selama ini. Tahukah kamu? Aku disini merindukanmu selalu. Setiap hari, setiap waktu, bahkan setiap helaan nafas yang kuhirup tak pernah sedetikpun aku lewatkan tanpa merindukanmu. Mungkin terdengar naïf dan kekanak-kanakan, tapi itu fakta, dan aku tak pernah malu mengungkapkannya. Andai jarak tak membutuhkan rupiah untuk menempuhnya, akan kutemui kau selalu sesering yang aku mau. Tapi seperti katamu, mungkin justru dengan jarak ini rasa diantara kita jadi lebih berarti. Karena aku percaya, bahwa setiap perjuangan dan pengorbanan pasti membawa kita pada sesuatu yang indah.

I love you, more than I love myself
^^

Saturday, February 11, 2012

I fall for you

Setelah pergulatan dalam hati, akhirnya harus kuakui aku jatuh padamu. Jatuh dalam kasih, jatuh dalam hangatmu, jatuh dalam pesonamu. Semua berjalan begitu tak terduga. Bertahun-tahun sudah mengenalmu, tapi baru kali ini aku benar-benar jatuh padamu. Jatuh teramat dalam. Tanpa rasa sakit. Hanya bahagia dan rasa nyaman yang kudapatkan. Semoga bukan hanya sesaat, tapi untuk selamanya. Seiring ikrar janji yang kau tawarkan, diikuti jawaban "iya" yang kupersembahkan. Semoga ini memang rencana Tuhan. Menyatukan kita baru kali ini. Setelah sekian lama kita tak bersua. Aku bahagia karena terjatuh. Terjatuh padamu. Terima kasih Tuhan. Terima kasih pangeran kodokku. Aku bahagia bisa bersamamu. Aku bahagia karena tau kita jatuh bersama. Tanpa rasa sakit. Hanya bahagia.

Monday, November 14, 2011

is this just a euphoria??

Aku bahkan gak tau gimana perasaanku yang sebenarnya, tapi entah kenapa tiap kali bercakap dan bercanda dengannya aku rasakan bahagia, entah bahagia yang sebenarnya atau hanya kesenangan sesaat belaka. Aku bahkan sempat menganggap ini hanya euforia semata, euforia karena lama tak merasakan yang seperti ini, euforia karena merasa menemukan sesuatu yang baru yang bisa membuatku tertawa lagi, bahkan bisa membuatku tersipu-sipu saat sendiri. Tapi lama kelamaan rasanya ada yang aneh, kalau memang ini hanya euforia, kenapa aku marah saat lihat dia masih mesra dengan mantannya, kenapa aku jengkel dengan kedekatan mereka? Meskipun dia bilang kalau dia tak punya perasaan apapun pada mantannya atau perempuan-perempuan lainnya yang dia kenal, tapi aku tetap saja marah saat dia bisa selalu manis pada semua perempuan yang dikenalnya. Aku tetap marah saat aku diabaikan. Perasaan apa ini sebenarnya. Aku takut, sungguh aku takut sekali. Aku takut kalau aku benar-benar jatuh cinta padanya, dan bukan hanya euforia semata. Aku takut kalau aku tak bisa menerima konsekuensi dari rasa ini. Aku takut, sungguh aku takut sekali. Apalagi sepertinya dia tipe orang yang “selalu ingin terlihat baik” dimata orang lain. Bahkan pada orang yang sudah menyakitinya pun dia masih “selalu ingin terlihat baik”, dan aku gak bisa menerimanya. Lalu bagaimana jika aku benar-benar jatuh cinta padanya? Ah.. aku takut, sungguh aku takut sekali. Tolong bebaskan aku dari rasa ini, jika memang aku harus merasakannya, tolong buat yang sederhana saja, agar sakitnya tidak sangat terasa.



Sunday, August 14, 2011

Melajang


Belum genap sebulan aku menyandang gelar "lajang" lagi, setelah sebelumnya aku sempat menjalin hubungan jarak jauh dengan seorang laki-laki yang kurang lebih dua tahun lebih muda dari aku. Dan dalam sejarah hidupku baru kali ini aku bisa bertahan selama lebih dari satu tahun dalam satu hubungan. Buatku ini prestasi, karena sebelum-sebelumnya, dengan laki-laki dalam kota dan negara yang sama, aku hanya bisa bertahan paling lama 9 sampai sepuluh bulan. Bahkan ada beberapa yang hanya "mencicipi" saja selama sebulan. Sebetulnya sayang memang mengingat usia hubungan yang jauh lebih lama dibandingkan biasanya, tapi entah kenapa aku sangat ikhlas dan lega setelah hubungan ini berakhir. Entah karena aku ingin "mencicipi" yang lain lagi, atau karena aku mulai menikmati menjadi lajang dan enggan memiliki hubungan yang butuh keseriusan. Aku sendiri juga bingung dengan diriku sendiri. Biasanya orang apalagi perempuan, jika sudah mencapai usia mendekati 30 dan belum juga menikah, akan was-was dengan masa depannya, tapi aku tidak demikian. Aku masih menikmati hidupku dengan bahagia seperti biasanya, tanpa was-was, tanpa ketakutan. Bahkan mungkin aku justru sangat menikmati hidupku ketika aku melajang, karena aku bisa bebas mengekspresikan diri dan keinginanku tanpa merasa bersalah atau takut tidak berkenan di hati pasangan. Life is too short to keep considering what other people think about us, just enjoy our life coz life is beautiful

Monday, March 28, 2011

between gratitude and compassion

Nggak tau harus memulai darimana, awalnya kaget, nggak nyangka dia bakal muncul online di list YM ku, dan ngajak chat pula. Tadinya aku juga hanya iseng, sekedar basa-basi membalas sapaannya di kotak chat YM. Obrolan demi obrolan mengalir wajar, sampai kemudian dia mulai membahas tentang wanita yang dinikahinya, yang saat itu dia rela meninggalkanku untuk menjalani kehidupan rumah tangga bersama wanita itu.

Mulanya aku menanggapinya biasa, bahkan sempat mencibir dalam hati. Karena tidak bisa kupungkiri kalau aku masih sangat sakit hati padanya, aku juga tidak bisa memungkiri kalau aku masih mencintainya, sama seperti dulu sebelum dia menikahi wanita lain.

Obrolan pun menjadi lebih intim, karena dia mulai berkeluh kesah tentang kehidupan rumah tangganya yang tidak harmonis. Bahkan dia juga cerita kalau dia sudah beberapa kali menawarkan perceraian pada istrinya itu, tapi ditolak, dan dia masih mau mempertahankan pernikahannya hanya karena anak. Ya, mereka sudah dikaruniai anak laki-laki mungil hasil pernikahan mereka, baru beberapa bulan yang lalu.

Sampai disini aku mulai bimbang dengan perasaanku sendiri. Kalau aku mengingat bagaimana dulu dia sudah menyakiti hatiku sedemikian dalam, aku sangat bersyukur karena dia mendapat hukuman dari Nya. Tapi kemudian aku merasa betapa rendahnya nilaiku sebagai manusia, sebagai teman, mengetahui keterpurukan seseorang aku malah tertawa dalam hati. Bukankah kalau aku berempati pun tidak ada ruginya buatku. Tapi entahlah, saat ini aku hanya membiarkan perasaanku mengalir saja, saat aku ingin tertawa diatas keterpurukannya ya tak apalah. Dan saat aku masih bisa berempati padanya, akupun bersyukur karena nilaiku sebagai manusia naik peringkat :)

Thursday, March 17, 2011

still can't get my rainbow

biasanya, sering bahkan, aku bilang pada teman-teman atau bahkan sekedar untuk update status facebook bahwa pasti ada pelangi setelah hujan atau semacamnya lah.
tapi kenyataannya aku sendiri belum juga bisa menemukan pelangiku setelah hujan yang berbulan-bulan. mungkin ada kalanya mendung itu cuma pergi sebentar karena tertiup angin, ya.. hanya sebentar saja. lalu kemudian mendung pun kembali berada tepat diatasku, hingga akhirnya rintik hujan yang makin lama makin deras membasahi sekujur tubuhku. aku kedinginan, menggigil, tapi aku tetap bertahan, hanya untuk menanti pelangi yang dijanjikan akan muncul setelah hujan. tapi apa? tak ada, sekedar semburatnya pun belum juga nampak. apa mungkin pelangi tak mau menampakkan diri untukku karena aku teralu percaya diri dengan keyakinanku tentang pelangi setelah hujan?

Friday, February 18, 2011

you're too young to play game with me

harusnya, usia gak bisa dijadikan ukuran kedewasaan seseorang, bahkan jenis kelamin pun gak bisa dikait-kaitkan dengan kedewasaan seseorang. tapi seringkali kita menggunakannya untuk sekedar membenarkan perbuatan atau pernyataan kita, atau mungkin hanya untuk menenangkan diri kita sendiri ketika kita dihadapkan pada kondisi dimana seseorang yang lebih muda dari kita usianya, sedang atau sudah menyakiti atau mengecewakan kita dengan perbuatannya.
sebenernya apa benar usia itu tidak berpengaruh terhadap tingkat kedewasaan seseorang? apakah benar bahwa perempuan itu cenderung lebih dewasa dibandingkan laki-laki yang seusianya? apakah itu hanya image saja, ataukah memang ada penjelasan ilmiahnya, ataukah hanya berdasarkan yang biasa terjadi, atau justru hanya untuk pembenaran untuk pihak-pihak tertentu saja?
hmm.. saya rasa semuanya mungkin, semuanya masuk akal, tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan ada tendensi apa dibaliknya :)